Contoh Materi Khutbah Jumat Singkat Terbaru: Menjadi Pribadi yang Bermanfaat (Nafi’un li ghairihi)


Contoh Materi Khutbah Jumat Singkat terbaru: Menjadi Pribadi yang Bermanfaat

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 

إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

Izzul Islam. Pada suatu ketika, masa di mana Rasulullah SAW telah wafat, Abu Hurairah R.A., sedang beritikaf di dalam Masjid Nabawi. Ia kemudian tertarik dengan seorang yang sedang duduk di masjid yang sama namun dalam keadaan bersedih karena penasaran Abu Hurairah pun menghapiri dan menanyakan perihal yang membuat ia tampak sedih. Setelah mendengar penjelasan dan orang tersebut, Abu Hurairah pun bergegas menawarkan bantuan.

”Mari keluar bersamaku wahai saudara, aku akan membantu memenuhi keperluanmu,” ajak Abu Hurairah.“Apakah kau rela meninggalkan i’tikaf demi menolongku?” tanya orang tersebut terkejut._
”Ya, saudaraku aku rela,  Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh berjalannya seseorang diantara kamu untuk memenuhi kebutuhan saudaranya, lebih baik baginya daripada i’tikaf di masjidku ini selama sebulan’”_

Hadis diriwayatkan oleh Thabrani & Ibnu Asakir serta disahihkan oleh albani dalam As-Silsilah As-Shahihah

contoh materi khutbah jumat singkat terbaru

Hadirin Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Abu Hurairah R.A pada masa itu, hendaknya seorang muslim juga memiliki kewajiban yang sama dan merasa terpanggil untuk menolong saudaranya sesama muslim ketika sedang dalam kesusahan. bahkan ganjarannya menurut hadis tersebut lebih baik dari pada beritika. Perasaan yang ingin membantu saudara muslimnya untuk keluar dari masalah adalah karakter Nafi’un li ghairihi.

Menolong orang lain dalam kehidupan agar supaya saudaranya terlepas dari suatu perkara adalah sebuah perbuatan yang mulia dan seseorang yang bermanfaat bagi orang lain adalah manusia yang paling baik. Seperti sabda Rasulullah SAW

خير الناس أنفعهم للناس

Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermenfaat bagi orang lain. Diriwayatkan oleh Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah.

Perjalanan seorang Muslim untuk menjadi Muslim yang sesungguhnya sesuai dengan petunjuk Allas SWT semata. seperti yang telah tertera pada Adz Dzariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Tidaklah Jin dan Manusia diciptakan melainkan untuk beribadah kepadaku (Allah SWT).

Orientasi hidup seorang Muslim yang beribadah kepada Allah SWT adalah memiliki manfaat kepada saudara Muslim lainnya. Sifat ini adalah salah satu sifat _muwashafat*_1 yang harus ada pada diri setiap Muslim menurut pendapat Hasan Al Banna.

Menurut para ulama, kebaikan yang dimaksud dalam hadist tersebut adalah sedekah dan sedekah yang dikeluarkan setiap harinya. Kemudian lebih jauh mengenai sedekah dalam hadist yang dimaksud, tidak semata-mata uang yang dikeluarkan kepada kaum yang membutuhkan tapi juga kebaikan kepada manusia lain baik dalam bentuk pertolongan jasa ataupun harta.

Rasulullah SAW bersabda:

كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ ، يَعْدِلُ بَيْنَ الاِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ ، وَيُعِينُ الرَّجُلَ عَلَى دَابَّتِهِ ، فَيَحْمِلُ عَلَيْهَا ، أَوْ يَرْفَعُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ ، وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ خَطْوَةٍ يَخْطُوهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ ، وَيُمِيطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ

Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedekah setiap harinya mulai matahari terbit. Berbuat adil antara dua orang adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik adalah sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah. (HR. Bukhari)

Hadirin Kaum Muslimin Sidang Jamaah Jum’at.

Seorang muslim yang taat ditandai dengan karakternya yang senantiasa terpanggil untuk dapat bermenfaat bagi saudaranya. Bahkan lebih jauh sesuai dengan contoh yang pernah ditunjukkan oleh Rasulullah SAW, kata An Nas tidak hanya merujuk pada muslim tapi seluruh manusia seperti kisah Rasulullah SAW yang senantiasa memberi makan kepada seorang Yahudi Buta padahal Rasulullah SAW sering mendapat ejekan dari orang yahudi tersebut.

Orientasi memberikan pertolongan kepada orang lain hendaknya muncul dari dalam hati berbentuk panggilan untuk menolong orang lain dan menjalankan Ibadah secara adil. Tidak serta merta ibadah pribadi melulu tapi tidak memberikan manfaat kepada orang lain.

Sifat suka menolong ini juga tidak terbatas pada kisah yang ditunjukkan oleh Abu Hurairah seperti kisah yang telah dibacakan pada Awal Khutbah ini, tapi juga dalam menjalankan roda kehidupan dan segala aspek yang berkaitan dengan kaum Muslimin baik yang berkaitan dengan akhirat maupun urusan duniawi. Sebagai contoh seorang pebisnis dan pedagang hendaknya memberikan informasi yang sebenar-benarnya dan selengkap-lengkap kepada calon pembeli adalah satu contoh pribadi yang bermanfaat kepada orang lain.

Mengapa hal ini saya jadikan sebagai contoh? Karena sudah banyak mata ini melihat seorang pedagang yang dikatakan tidak berbohong tapi menutup-nutupi kebohongan karena memelesetkan contoh yang telah ditunjukkan ketika Rasulullah SAW berpindah tempat dan menutupi sebuah perkara untuk menolong orang lain. Padahal dalam perdagangan Rasullullah pernah bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّي

Diriwayatkan daripada Abu Hurairah bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Siapa yang menipu maka dia bukan dari kalanganku.”

hadist nabi Muhammad SAW - siapa yang menipu bukan kalangan ku

Nauzubillah minzalik. Berdasarkan Hadis tersebut seorang pedagang tidak hanya mesti menyampaikan yang benar tapi juga memberikan informasi yang lengkap kepada pembeli agar tidak merugikan orang lain. Sungguh Islam adalah agama yang selamat.

Seorang muslim hendaknya menjadi seorang guru, penceramah atau memberikan informasi bukan semata-mata mengharapkan keuntungan, honor, atau Gaji tapi tujuan utama dari semua itu adalah menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Memberikan warisan ilmu yang baik yang digunakan oleh seseorang maka pahala yang didapatkan tidak akan terputus baginya meskipun kelak ia telah meninggal.

Seorang dokter atau juru rawat kesehatan hendaknya memberikan pelayanan yang terbaik kepada orang lain karena dasar ingin membantu, mengupayakan segala sesuatu untuk menolong saudaranya dan semata-mata mengharapkan imbalan berupa Ridha dari Allah SWT, meskipun tak pelak manusia juga harus mengejar dunianya. Begitupun mereka yang kerja dibidang lain, sebagai birokrat, penceramah dan muballigh  hendaknya mengutamakan memberikan pertolongan di atas segalanya karena mengejar janji Allah SAW.

Jama’ah Sholat jum’at yang dirahmati Allah,

Menolong orang lain tentulah bukan pekerjaan mudah, menyita waktu, fikiran dan tenaga, namun sesungguhnya ganjaran yang dijanjikan Allah jauh lebih besar dari pengorbanan yang telah kita lakukan. Mari memegang prinsip susah melihat saudara dalam kesusahan dan senang melihat saudara dalam keadaan berbahagia, bukan sebaliknya. Karena Allah akan menolong orang-orang yang menolong saudaranya

Allah SWT berfirman:

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ

Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri (QS. 17:7)

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ

Barangsiapa mencukupi saudaranya, maka Allah mencukupi keperluannya. (Muttafaq ‘alaih)

hadist nabi muhammad saw

Jangan takut hai kaum muslimin untuk menolong sesama, Niscaya Allah SWT akan mencukupkan kebutuhan. Tidak dzat yang dapat menepati janji setepat janji Allah SWT. Allah SWT akan membalas kebaikan yang kita lakukan berlipat-lipat tanpa perlu diketahui perhitungan dan hal yang paling utama dari menolong sesama adalah kebaikan yang didapatkan tidak hanya di bumi tapi juga di Akhirat kelak.

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ

Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, Allah SWT akan menyelesaikan kesulitan-kesulitannya di hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat (HR. Muslim)

Sidang Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

Dengan apa kita memberikan manfaat kepada orang lain? Dalam bentuk apa nafi’un li ghairihi kita wujudkan? Jangan khawatir,  karena setiap manusia pasti memiliki banyak potensi untuk itu.

Pertama, dengan ilmu. Yakni ilmu yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita, kemudian bagikan kepada orang lain. Memberikan penjelasan , mengajari dan melatih orang lain adalah salah satu bentuk memberikan manfaat bagi orang lain. Jangan takut dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki karena manusia adalah makhluk terbatas dan jangan jadikan alasan keterbatasan atau rasa minder untuk mengajari seseorang.

Kedua, dengan harta. Kita manfaatkan harta yang dianugerahkan Allah untuk membantu sesama. Yang wajib sudah pasti dengan zakat ketika harta itu telah mencapai nishab dan haulnya. Setelah zakat ada infaq dan sedekah yang memiliki ruang lebih luas dan tak terbatas. Kutamaan ini bahkan telah menjadikan Abdurahman bin Auf menjadi Ahli Surga.

Ketiga, dengan waktu dan tenaga. Yakni ketika kita mendengar keluhan orang lain, membantu mereka melakukan sesuatu, membantu menyelesaikan urusan mereka, dan sebagainya. Meluangkan waktu mungkin menjadi hal yang paling mudah namun kebanyakan dari kita mempersulit nya dengan alasan sederhana seperti istirahat atau lelah padahal Allah tidak pernah mengeluh kepada manusia yang telah diberikan segala Rahmat kepadanya.

Keempat, dengan tutur kata. Yakni perkataan kita yang baik, yang memotivasi, yang menenangkan dan mengajak kepada kebaikan. Memberikan semangat dan dukungan yang baik agar seseorang terus berusaha menjadi yang terbaik, bukan mengkritisi namun tidak membangun dan cenderung menunjukkan keburukan pekerjaan seseorang sehingga hilang semangat saudaranya untuk menjadi lebih baik.

Kelima, dengan sikap kita. Sikap yang paling mudah adalah keramahan kita kepada sesama, serta senyum kita di hadapan orang lain. Sederhana, mudah dilakukan, dan itu termasuk memberikan manfaat kepada orang lain.

Kelima hal nafi’un li ghairihi itu, jika kita lakukan dengan ikhlas, Allah akan membalasnya dengan kebaikan dan pahala.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah-pun, ia akan mendapatkan balasannya (QS. Al Zalzalah:7)

Teks Kutbah jumat Kedua yang singkat Menjadi Pribadi yang Bermanfaat (Nafi’un Li Ghairihi)

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

**أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.

اللهم اعز الإسلام والمسلمين وأذل الشرك والمشركين
اللهم انصر المجاهدين فى فلسطين اللهم انصر المجاهدين فى كل مكان
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.

اللَّهُمَّ رَبَّنَا احْفَظْ أَوْطَانَنَا وَأَعِزَّ سُلْطَانَنَا وَأَيِّدْهُ بِالْحَقِّ وَأَيِّدْ بِهِ الْحَقَّ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
اللَّهُمَّ رَبَّنَا اسْقِنَا مِنْ فَيْضِكَ الْمِدْرَارِ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ لَكَ في اللَيْلِ وَالنَّهَارِ، الْمُسْتَغْفِرِيْنَ لَكَ بِالْعَشِيِّ وَالأَسْحَارِ
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.

رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.

عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ**

Catatan:

_*_1Sepuluh Karakter yang harus dimiliki seorang Muslim

Contoh Materi Khutbah Jumat Singkat Terbaru: Menjadi Pribadi yang Bermanfaat (Nafi’un li ghairihi) singkat

About
Ditulis oleh Izzul Islam pada tanggal 1 May 2016

Baca juga