Cerita Ba’da Magrib untuk Anak Anak - Kisah Lengkap Nabi Adam Alaihi Salam


Cerita Ba’da Magrib untuk Anak Anak - Kisah Lengkap Nabi Adam Alaihi Salam : Manusia Pertama yang Diciptakan Allah SWT

Izzul Islam – suatu ketika terjadi perbincangan di Syurga, Ketika Allah AS berbicara di hadapan para malaikat untuk menciptkana mahluk baru yang terbuat dari tanah dan akan menjadi nenek moyang dari seluruh manusia yang ada di Bumi.

Nabi Adam beserat keturunannya Kelak akan menjadi khalifah Allah di Bumi dengan tugas utama memakmurkan kehidupan di dunia.

Mendengar penjelasan tersebut, para malaikat yang merupakan mahluk sempurna yang diciptakan tanpa hawa dan nafsu kemudian bertanya kepada Allah SWT.

Mengapa Nabi Adam dan anak cucunya yang akan dijadikan sebagai Khalifah di muka Bumi?

Para malaikat sangat yakin jika Manusia hanya akan membawa pertumpahan darah di permukaan bumi, sedangkan jika mereka (malaikat) yang diberi kesempatan maka hal tersebut sudah pasti tidak akan pernah terjadi. Tidak akan kerusakan di muka bumi dan juga pertumpahan darah.

Para malaikat yang penasaran selanjutnya merasa jika kiranya Allah SWT kurang berkenan dengan peribadatan yang mereka lakukan, oleh karena itu Allah SWT.

Mereka menghawatirkan nafus yang diberikan kepada mahluk yang bernama Adam AS akan lalai dalam beribadah dan akan membuat banyak kesalahan ketika hidup di muka bumi baik yang disengaja maupun yang tidka disengaja.

Sebagai mahluk yang cerdas, Para Malaikat sudha memperkirakan jika Manusia tidak akan sanggup mengemban tugas tersebut, sebab sebelum manusia Bumi diisi oleh mahluk dari kalangan Jin yang terbukti sering berbuata keonaran di Muka Bumi, kemaksiatan, kerusakan, dan pertumpahan darah hal ini yang dikhawatirkan para malaikat akan diteruskan oleh anak cucu Nabi Adam AS kelak.

Keraguan yang diajukan oleh para malaikat sebernanya tidak memiliki alasan yang cukup kuat sebab Nabi Adam AS diciptakan langusng oleh Allah SWT tanpa perantara.

Ruhnya kemudian ditiupkan dan diberikan akal. Berkat akan inilah, Nabi Adam mampu untuk berfikir, mempelajari banyak hal, memahami benda-benda dan mengamati kejadian-kejadian yang terjadi.

Akal inilah yang nantinya akan digunkan oleh anak cucu Adam dalam mengembakan tugas kekhalifahan di muka bumi. Keistimewaan betul-betul terbukti ketika nabi Adam AS mampu menyebutkan banyak nama-nama benda yang ternyata tidak dapat diketahui oleh para malaikat.

Para malaikat hanya terdiam ketika diminta untuk melakukan hal yang sama sampai akhirnya mereka (malaikat) mengakui keistimewaan yang diberikan olah Allah SWT kepada Nabi Adam Alaihi salam.

Nabi Adam AS diciptakan dari Tanah

Nama Adam berasa dari kata Adim, yakni Adimul Ardli yang secara harfian bermakna

Permukaan Bumi. Nama Ada ssangat serat kaitannya dengan bahan utama yang digunakan menciptkan nabi Adam yakni Tanah yang ada dipermukaan bumi.

Setelah Adam dan anak cucunya mati mereka akan kembali dikuburkan di dalam tanah.

Ketika wujud adam telah sempurna, ruh kemudian di tiupkan oleh Allah SWT sampai akhirnya tercipatalah manusia pertama.

Setelah proses penciptaan Adam, Allah SWT kemudian menyampaikan mberikan titah kepada Malaikat, Iblis, Jin dan seluruh mahluk yang ada di syurga untuk bersujud dihadapan Adam sebagai bentuk penghormatan yang diberika kepada manusia yang tidak didapatkan oleh mahluk lain.

Seluruh mahluk yang ada termasuk Malaikat yang tidka pernah lali langsung saja mengikuti keprintah dari Allah SWT kecuali sekumpulan mahluk yang dikenal dengan nama Iblis.

Mahluk Sombong dari kalangan jin yang ciptakan dari Api yang menyala merasa lebi hhebat dari manusia yang terbuat dari tanah. Iblis merasa lebih mulia dibandingkan Adam karena menganggap Api lebih mulia dari tanah.

Iblis Merasa yang Sombong

Iblis masuk dalam kategori sombong berdasarkan dua hal yang pertama adalah memandang rendah Adam yang dianggap mahluk pendatang baru.

Mereka jauh lebih dulu menghuni Syurga…

…selanjutnya Nabi Adam diciptakan oleh Allah SWT dari tanah sedangkan mereka dari golongan api yang membara sehingga merasa malu jika harus hormat kepada Adam AS. Alasan yang ke dua adalah, Iblis tidak menerima kebenaran bahwa perintah Sujud kepada Adam AS bukanlan kehendak Nabi Adam sendiri melainkan perintah dari Allah SWT.

Bentuk penolakan yang dilakukan oleh Iblis adalah sifat durhaka kepada Allah SWT oleh karena Allah SWT murka kepada Iblis dan mengusir mereka dari Syurga. Tidka sampai disitu, bahkan Iblis sendiri dilaknat oleh Allah SWT sampai hari kiamat.

Ciri-ciri laknat Allah SWT adalah orang-orang yang tidak dapat keluar dari kesesatan meskipun sudah mengetahui jika apa yang mereka lakukan salah sebuah kesalahan hal ini yang membuat mengapa Iblis selau berada di dalam kesesasatan hingga hari kiamat.

Kesombongan Iblis tidak berhenti sampai disitu, setelah merasa bahwa Allah SWT tidak adil karena memuliakan Adam AS, akhirnya muncul rasa dengki dan tidak nyaman.

Iblis tidak terima dengan keadaan kalau dirinya tidka lebih mulia dari mahluk yang diciptakan oleh Allah SWT dari tanah.

Rasa sombong ini kemudian berubah menjadi tamak dan merasa tidak boleh ada satu mahluk yang boleh mengalahkan mereka, oleh karena itu Iblis membuat misi untuk membuktikan bahwa Adam hanyalah mahluk rendahan dan tidak ada apa-apanya dibandingkan dirinya.

Satu-satunya cara untuk membuktikan pikiran mereka adalah dengan cara menyesatkan Adam beserta keturunannya.

Setelah merasa dilaknat, Iblis kemudian meminta umur yang panjang kepada Allah SWT, sangkin rakusnya Iblis meminta umur yang panjang sampai hari kiamat.

Tujuan dari umur tersebut untuk balas dendam kepada nabi Adam AS beserat keturunannya dan ketakutan akan kesendirian kepada kelompok mereka di Neraka sehingga mereka ingin menggoda keturunan Adam agar kelak juga turut dijebloskan oleh Allah SWT ke dalam Neraka.

Kisah Penciptaan Hawa

Hidup Seorang diri di Syurga ternyata tidak enak, bahkan hal ini dirasakan oleh seorang Nabi dan Manusia pertama yakni Adam.

Adam merasa kesepian tidak memiliki teman berbagi baik dalam keadaan suka ataupun duka oleh karena itu dibutuhkan seorang pendamping yang mendampingi Adam ketika ia hidup sehingga Hawa dicipatkan.

Hawa adalah wanita pertama yang diciptakan yang tidak terbuat dari tanah melainkan dari tulang rusuk Adam. 

Tulang rusuk nabi Adam alaihi Salam diambil ketika Adam sedang tertidur, kemudian Allah mengambil tulang rusuk bagian kiri.

Meskipun tulang rusuknya diambil, Nabi Adam AS sama sekali tidak merasakan kesakitan sehingga Ada tidak merasa benci kepada Hawa yang telah dijadikan dari tulang rusuknya sendiri.

Setelah proses penciptaan Hawa terjadi, maka para Malaikat bertanya.

“Hai Adam, siapaka yang disampingmu?”

“Seorang perempuan” jawab Adam,

“Siapa namanya?”

“Hawa” jawab Adam lagi,.

“Untuk apa Allah menciptakan Hawa?”

“Sebagai pendamping saya, memberikan saya kebahagiaan dna memenuhi seluruh keperluan hidup saya sesuai dengan kehendak Allah SWT”, jawab Adam lagi.

Kebahagian kehidupan Adam dan Hawa semakin lengkap takkala mereka diberi izin untuk tinggal di Surga yang didalam terdapat kehidupan yang serba enak,

apa saj boleh dilakukan,

apa saja boleh dimakan,

kecuali satu hal yakni Adam dan Hawa tidak boleh mendekati pohong terlarang.

Hanya larangan ini yang tidak boleh dilakukan oleh Adam dan Hawa, keucali mereka bisa celaka.

Kehidupan di surge serba mudah, sehingga Adam dan Hawa tidak perlu mencari nafkah, segala sesuatu sudah tersedia Adam dan Hawa tidak akan pernah merasakan kelaparan, kelelahan dan kehausan kecuali larangan pertama tadi jangan mendekati pohon terlarang.

Dosa Pertama yang dilakukan Manusia

Sejak Iblis mulai membangkan kepada Allah SWT, iblis tidak diperkenangkan lagi tinggal di surga, hal ini membuat perasaan dengki di dalam hati iblis semakin membesar.

Muncul rasa tidak senang akan kehidupan adam dan Hawa yang bahagia di Surga. Hal ini kemudian mendorong iblis untuk mencari-cari kesempatan untuk memperdayai Adam dan Hawa.

“Pokoknya, Adam dan Hawa harus diusir keluar juga dari Surga, dan sekarang kesempatan tersebut sudah muncul di depan mata” pikir iblis.

“Pohon larangan adlah penyebabnya mereka akan dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam Surga, ini peluang emas dan tidak boleh disia-siakan” iblis semakin merasa senang kesempatan tersebut semakin dekat.

Sebagaiman kita sekarang yang hidup di dunia, adalah bukti bahwa Iblis berhasil menggoda Adam dan Hawa untuk mendekati pohon terlarang dan memakan Buah Khuldi dan akhirnya keduanya di usir dari Surga dan dikirik ke Bumi untuk diuji keimanan kepada Allah SWT.

Adapun cara Iblis dalam menggoda Adam dan Hawa sangatlah pandai dan licik, mereka berpura-pura menjadi teman yang dapat dipercaya.

Iblis mendekati Adam dan hawa dengan tutur kata yang indah dan menawan sampai pada akhirnya Adam dan Hawa percaya.

Pada suatu kesempatan Iblis mengutarakan sebuah nasihat kepada Adam dan Hawa bahwa mereka mampu meberi tahu cara untuk hidup kekal seperti golongan mereka.

Dengan berpura-pura memberikan rahasia untuk Hidup kekal, Iblis menyusupi sebuah siasat untuk menggoda Adam dan Hawa sampai pada akhirnya mereka tertipu untuk melakukan larangan yang telah diberitahukan sebelumnya.

Pada awalnya, Hawa yang tidka kuasa dan menahan diri akhirnya memakan buah Khuldi dengan perasaan senang. Hawa menyampaikan perasaan gembiranya kepada Adam setelah memakan buah Khuldi sampai pada akhirnya nabi Adam pun ikut tertarik dan mencicipi buah yang telah lama tidak didekati.

Dengan makannya Nabi Adam Alaihi Salam buah Khuldi, lengkap sudah larangan yang dilanggar. Tidak hanya mendekati pohon terlarang tapi juga memakan buah Khuldi.

Tidak lama setelah memakan buah Khuldi, Adam dan Hawa merasakan Akibatnya, aurat mereka terbuka dan perasaan malu muncul dari dalam hati mereka.

Dari sana Adam dan Hawa kemudian mencari dedaunan untuk menutupi aurat mereka namun tidak ada satu pohon pun yang mendekat kecuali pohon Tin.

Pohon Tin kemudian memberikan daunnya keapda Adam dan Hawa agar mereka bisa dengan segera menutupi Auratnya. 

Rasa penyeselaan akhirnya datang kepada mereka karena telah berbuat kesalahan. Sambil menangis Nabi Adam memanjatkan do’a:

“Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami. Sekiranya, Engkau tidak berkenan mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.”

Nabi Adam Diturunkan di Muka Bumi

Dialah, Allah SWT yang maha pengampun lagi maha penyayang.

Taubat Adam dan Hawa diterima dan kesalahan mereka diampuni.

Sampai Adam dan Hawa merasa tenang karena Apunnalah Allah SWT membuat perasaan hati mereka terasa lega. Pengalaman dan pelajaran yang dibayar begitu mahal oleh Adam dan Hawa hanya karena mengikuti kata bisikan Iblis yang terang-terang membangkan kepada Allah SWT.

Dampaknya Adam dan Hawa harus pindah, mereka tidak bisa lagi tinggal di Syurga, melainkan Allah SWT memindahkan mereka ke Bumi dan beranak pinak smapai pada keturunan yang sekarang, yakni para pembaca dan seluruh manusia yang ada di Bumi untuk mengembang tugas sebagai Khalifah.

Dengan berhasilnya Iblis menggoda nabi Adam melanggar perintah Allah SWT, Iblis bukannya berhenti menggoda Manusia, melainkan baru saja memulai perseteruan kepada seluruh bani Adam untuk mewujutkan cita-citanya yakni menyesarkan Adam beserta keturunannya.

Peselisihan antara Iblis dan Manusia kemudian terus berlanjut hingga hari kiamat tiba.

Kenikmatan yang dulu berada di surga ketika Adama bisa tinggal makan, minum dan berpangku tangan untuk menikmati semuanya, sekarang di dunia, keturunan

Adam harus bekerja keras untuk mencari sesuap nasi, berusaha untuk tetap dapat bertahan hidup dari kerasnya kehidupan di dunia.

Ketika Nabi Adam AS ditiurunkan di muka bumi mereka terpisah sangat jauh. 

Hawa diturunkan di daerah Jedda, Saudi Arabia oleh karena kata Jedda merujuk pada kata nenek yang menujukkan bahwa Hawa adalah nenek moyang seluruh umat manusia, sementara nabi Adam Alaihi salam di turunkan di daerah Hindustan (India).

Allah kemudian mempertemukan ke dua insan manuisa ini kemabli di Jabal Rahmah di daratan Arafah. Hal ini yang membuat beberapa peziarah menganggap bahwa Jabal Rahma adalah kota cinta.

Pada saat Adam bertemu dengan Hawa di dunia, perasaan seanng dan cinta semakin besar tumbuh di hati keduanya karena sekian lamanya mereka berpisah sampai akhirnya bertemu juga.

Hidup Adam dan Hawa kemenudian menjadi lebih bersemangat, bisa saling menjaga dan saling menasehati satu sama lain yang jika dibandingkan dengan hidup sendiri-sendiri tentu saja tidak baik.

Anak-anak Nabi Adam dan Hawa

Setelah bertemu di Jabal Rahma, Adam dan Hawa hidup bersama sebagai sepasang suami istri pertama di muka bumi, keduanya menghasilkan keturunan dimana setiap persalinan selalu menghasilkan bayi kembar laki-laki dan perempuan. Persalinan pertama lahir Qabil dan Iklima lalu pada persalinan yang ke dua lahir habil dan Labuda.

Lahirya ke dua pasang anaknya membuat kehidupan Adam dan Hawa menjadi semakin berbahagia. Kehangatan semakin bertambah dalam keluarga pertama di muka bumi.

Ada penerus garis keturunan dan selanjutnya anak-anak mereka berketurunan lagi terus menerus sampia pada generasi yang kita jumpai hari ini.

Ke empat anak nabi Adam, Qabil, Habil, Iklima dan Labuda tumbuh dan beranjak dewasa di bawah asuhan nabi Adam dan Hawa. 

Sihat-sifat mereka mulai tampak ketika memasuki usia remaja.

Qabil memiliki peringai kasar, sedangkang Habil jauh lebih santun. Iklima tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik sedangkan Labuda tumbuh biasa-biasa saja.

Tugas Adam dan Hawa semakin berkurang karena ke empat remajanya sudah dapat diandalkan. 

Dosa Anak Nabi Adam AS

Setelah beranjak dewasa, Ke empat anak Adam tumbuh hasrat manusiawi yakni ketertarikan kepada lawan jenis, setelah mereka saling tertarik satu sama lain,

Allah SWT kemudian memberikan petunjuk untuk menikahkan kedua pasangan dengan ketentuan keduanya tidak boleh saling menikah dengan saudara kembarnya dengan demikian Qabil akan menikah dengan Labuda dan Habil akan mendapatkan Iklima yang cantik.

Ketentuan yang telah diberikan oleh allah SWT kemudian disampaikan Adam kepada anak-anaknya dengan harapan keempatnya dapat menerima segala yang telah diperintah oleh Allah SWT,

…tidak boleh ada yang menolak dan seluruh pihak setuju serta menerima dengan senang.

Namun tidak disangka Qabil yang keras menolak ketentuan tersebut, ia bersikeras untuk menikah dengan Iklima yang lebih cantik dan menolak untuk dijosohkan dengan Labud adengan alasan Labuda tidak cantik. Qabil merasa lebih berhak untuk menikahi iklima yang tidak lain adik kembarnya sendiri.

Qabil yang berisikukuh untuk meolak perjodohan dirinya dengan Labuda kemudian menujukkan gerak gerik mencurigakan.

Melihat Kondisi ini nabi Adam berusaha mencari jalan keluar dengan yang harus disepakatai oleh kedua belah pihak. Perselihan harus dihindari karena perselihan akan berujung pada hilangnya kehangatan dalam rumah tangga pertama di muka bumi ini.

Nabi Adam kemudian mengajukan sebuah syarat tentang perjodohan tersebut dengan jalan menyerahkan kepada Allah SWT.

Adapun keputusan yang akan muncul harus diterima secara pasrah. Adam mengusulakn akepada Habil dan Qabil untuk memberikan kurban kepada Allah SWT dan bagi siapa saja yang kurban diterima berhak untuk menikahi si Cantik Iklima.

Habil dan Qabil kemudian menyepakati syarat yang diajukan. Keduanya lalu bekerja keras masing-masing untuk memenuhi

Qurban yang diperintahkan oleh sang ayah.

Hari diperintahkan untuk berkurban tiba,

Qabil kemudian bergegas ke lading untuk mengambil Gandum yang sangat lebat yang menjadi jerih payahnya selama ini.

Pada saat ingin memberikan sembahan, timbul sifat kikir dari dalam hati Qabil untuk memilih gandum yang kurang baik kualitas dan dimasukkan ke dalam karung.

Setelh karung tersebut penuh, Qabil kemudian membawa Gandum tersebut ke atas bukit.

Disisi lain, Habil tampak sibuk mencari ternak kambing meiliki yang paling gemuk dan sehat untuk dipersembahkan. Setelah mendapatkan ternak terbaik miliknya, Habil kemudian membawanya ke bukit yang sama.

Sambil menunggu dari kejauhan menyaksikan ke dua kurban yang mereka persembahkan.

Seluruh keluarga menyaksikan kejadian tersebut sambil berharap hasil yang terbaik dan menunggu Kurban siapakah yang diterima.

Selang beberapa saat kemudian muncul cahay dari langit yang menyembar kambing milik Habil dan seketika cahaya terang tersebut hilang maka hilang pula Kurban dari yang diserahkan Habil sementara Gandum yang dipersembahkan oleh Qabil masih utuh sama sekali.

Al hasil dengan peristiwa ini, Habil lah yang dipilih oleh Allah SWT untuk menikah dengan Iklima dan Qabil sangat kecewa dengan hasil yang ditunjukkan di atas bukit.

Habil dinikahkan dengan Iklima dengan seang hati keduanya menjalankan perintah sedangkan Qabil semakin benci dengan Habil dan muncul perasaan dengki di hati yang lambat laut tumbuh menjadi niat jahat untuk mencelakan Habil yang tidka lain adik kandungnya sendiri.

Pembunuhan Pertama di Dunia.

Pada suatu ketika Ketika Adam mendapatkan tugas untuk melakukan perjalan jauh, Adam menyampaikan amanat kepada Habil untuk menjaga seluruh anggota keluarganya.

Pesan yang disampaikan adalah menjaga kerukunan di dalam berkeluarga.

Mendengar peraintah tersebut Qabil yang berposisi sebagai anak tertua laki-laki harus melaksankan tugas yang diberikan ayahnya kepadanya. Namun hal tersebut dipandang Qabil sebagai kesempatan untuk melampiaskna dendam yang selam ini disimpan pasca pernikahan Habil dan Iklima.

Adam yang mempercayai Qabil sebagai anak sulung berangkat dengan hati tenang. Ia memberikan seluruh keprcayaan kepada Qabil yang paling tua untuk menjaga keluarga.

Tidak lama setelah Adam Pergi, Qabil datang mengunjungi peternakan Habil dan sesampai dengan disana Qabil berteriak kepada adiknya

“Hai Habil, Aku datang untuk mebunuh kau” ucapk Qabil penuh kebencian.

“Apa salahsaya? Mengapa engkau hendak membunuhku?”

“Kau telah merampas harapanku, Iklima dari sisiku” balas Qabil dengan nada marah.

“Allah lah yang menentukan, saya hanya berusaha”

“saya juga telah berusaha” bentak Qabil.

“Ketahuilah kakak, Allah hanya menerima kurban dari orang berhati tulus. Orang yang berhati tulus akan memilih kurban yang paling baik. Kenapa kakak memilih gandum yang busuk. Jelas saja, kurban kakak tidak diterima.”

“Sudahlah! Kau jangan membalas ucapanku terus! Tidak usah repot-repot memberi nasihat. Aku tetap akan membunuh kau!” kata Qabil berang.

“Bukannya kakak juga telah setuju dengan penyelesaian seperti itu? Sadarlah, Kak. Kakak jangan terperdaya oleh setan. Ingat, setan adalah musuh kita. Setan yang telah mengakibatkan ayahanda dan ibunda keluar dari surga. Berpikirlah sebelum bertindak, jangan sampai kakak menyesal kelak.”

“Diam! Aku akan membunuh kau!”

“Jika kakak bersikeras, saya tidak akan membalas. Saya takut kepada Allah. Saya tidak akan melakukan perbuatan zalim. Semua saya serahkan kepada Allah.”

Nasihat yang diberikan Habil kepada Kakaknya bahkan hany sepintas lalu, masuk telinga kiri, keluar telinga kanan. Dendam semakin tidak tertahan dan membuat Qabil malah semakin marah.

Qabil sendiri masih kebingungan bagaiman cara membunuh Adiknya namun bisikan kejahatan terus menerus masuk ketelinga Qabil, bisikan tersebut tidak lain berasal dari Iblis yang memang sengaja menyesatkan anak cucu Adam yang dimulai dari Qabil.

Saat Qabil nampak kebingunan bagaimana cara membunuh Habil, Iblis berubah wujud di dahapan Qabil. 

Iblis tapak menghantam kepala seekor burung dengan batu sampai akhirnya darah keluar. Kepala burung yang dihantam batu pecah, dan sang burung pun menggelepar lalu mati.

Qabil yang mendapatkan ide menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan niatnya. Qabil menunggu sampai Habil tertidur lalu menghantamkan sebuah batu besar ke kepala Habil mengikuti contoh yang telah diberikan Iblis kepadanya.

Tidak lama kemudian Habil menghembuskan nafas terakhirnya dan persitiwa pembunuhan pertama di muka bumi akhirnya terjadi untuk pertama kalinya.

Proses Penguburan Manusia Pertama

Setelah mayat Habil terbaring tak berdaya, Qabil tampak kebingungan dengan mayat sang adik yang sekian lama menjadi bengkak dan mengeluarkan bau Busuk.

Allah SWT kemudian mengirimkan sepasang burung gagak untuk memberikan petunjuk tata cara memperlakukan mayat.

Sepsang burung Gagak tampak berkelahi dihadapan Qabil sampai salah satu dari burung tersebut mati. Setelah itu pemenang kemudian menggali tanah dengan cakarnya sampai cukup dalam untuk menguburkan mayat lawannya.

Bangkai burung gagak itupun dimasukkan kemudian ditimbun kembali, Qabil termenung lalu menyadari kejadian tersebut.

“Bodoh sekali aku ini! Masa aku kalah pintar sama burung gagak itu,” gerutunya.

Burung gagak telah mununjukkan cara menguburkan mayat kepada Qabil lalu membuat lubang yang cukup dalam. Setelah cukup dalam ia kemudian memasukkan mayat Habil ke dalamnya dan kembali menimbunnya dengan tanah.

Selang beberapa hari kemudian, Adam pulang dari perjalanan yang ia lakukan lalu bertemu keluarganya. Terbayang keluarganya hidup rukun dan bahagia namun takkala sampai di rumah ia menemukan seluruh keluarganya namun tanpa Habil. Usai melepas lelah, Adam kemudian menyampaikan perihal Habil kepada Qabil

“Dimana Habil?” tanyanya.

“Saya tidak tahu.”

“Kamu yang diberi amanat untuk menjaga semua anggota keluarga, kan? Ke mana Habil?”

“Saya tidak tahu. Saya tidak mungkin menjaga Habil setiap saat.” jawab Qabil ketus.

Adam sangat yakin jawaban yang disampaikan Qabil adalah dusta dan pasti telah terjadi sesuatu ketika ia meninggalkan keluarganya.

Akhirnya dengan petunjuk Allah SWT, Adam pun mengetahui bahwa Habil telah dibunuh oleh kakaknya sendiri.

Gara-gara dengki hubungan keluarga menjadi rusak dan membuat menjadi sangat sedih dengan kehidupan keluarganya. 

Nabi Adam kemudian beroda kepada Allah SWT agar dosa anaknya, Qabil diampuni oleh Allah SWT.

Nabi Adam AS Wafat

Setelah berdakwah dan hidup dalam kurung waktu 1000 tahun.

Adam mengajarkan banyak hal tentang mengamalkan ajaran Allah SWT, berbuat baik, berlaku jujur dan saling tolong menolong.

Sebuah riawayt menujukkan bawah Nabi Adam AS meninggal dunia setelah menderita sakit selama 11 hari dan setahun kemudian Istirnya Hawa meninggal.

Nabi Adam kemudian dimakamkan di kota Mekkah dan Hawa di makamkan di Kota Jeddah tempat ia pertama kali diturunkan di muka bumi.

Bagaimankah Memilih Pemimpin Kafir (Non Muslim) yang bersih dan Adil ataukan Muslim?
Ditulis oleh Izzul Islam pada tanggal 28 May 2017

Baca juga

Kisah Jin Ifrit Dan Ayat Kursi

Kisah Jin Ifrit Dan Ayat Kursi

words min read