Kultum Dan Ceramah Ramadhan : Malam Nuzulul Qur'an Dan Keutamaan Al'Qur'an


Kultum Dan Ceramah Ramadhan : Malam Nuzulul Qur’an dan Keutamaan Al’Qur’an

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

Izzul Islam. Segala puji hanya bagi Allah SWT, tuhan pemilik semesta alam yang menguasai baik yang nyata maupun yang gaib serta tidak ada perkara yang sulit di sisi-Nya yang telah memberikan nikmat berupa iman berupa islam sehingga kita semua bisa selamat dunia dan akhirat. Salam dan salawat kita tujukan kepada Rasulullah SAW yang hanya darinya Islam disampaikan kepada kita sehingga kita bisa mengetahui mana yang hak dan mana yang bhatil.

Sebelum saya memulai ceramah ini, saya ingin mengingatkan kepada kaum muslimin sekalian bahwasanya tidak ada hari raya yang diperingati dalam Islam kecuali dua hari yakni Hari Idul Fitri dan Hari Idul Adha oleh karena bergembiralah pada hari tersebut, kumandakanlah kalimat takbir, tasbih dan tahmid sebagai bentuk kesyukuran dihadapkan kepada kita pada hari kemenangan. Rasulullah SAW bersabda dari Anas RA

قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ « قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ

“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).

Hadirin Yang Dirahmati Oleh Allah SWT

Pada hari ini, sekitar 14 abad yang terjadi sebuah peristiwa yang sangat bersejarah tidak hanya bagi umat islam, tapi juga bagi seluruh manusia yang ada di muka bumi. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwasanya hari ini adalah hari dimana Al-Qur’an pertama kali diturunkan di bumi melalui perantara Jibril kepada Rasulullah Muhammad SAW.

 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).

Bulan Ramadhan juga dikenal sebagai “Syahrul Huda” atau bulan petunjuk karena wahyu yang pertama kali turun di muka bumi.  Adapaun Al-Qur’an tersebut hanya berisi dua hal yakni petunjuk hidup bagi manusia dan juga tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Namun hal ini jangan disalah artikan bahwa Al-Qur’an akan senang tiasa melindungi seluruh manusia. Tentu saja ini tidak benar. mengapa demikian Karena manfaat dari Al-Qur’an hanya berlaku bagi mereka yang bertaqwa jadi Islam saja tidak cukup untuk membuat kita mendapatkan syafaat dari Al-Qur’an.

Jadi seluruh umat Islam yang hadir di tempat ini, jangan tersinggung dalam hal negatif mengenai pendapat ini, karena Islam saja tidak cukup tapi juga harus dibarengi dengan Taqwa. Kesimpulan ada pada Surah Al-Baqarah Surah yang pertama kali kita baca pada saat membuka Musaf Al-Qur’an yakni:

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan pada nya dan petujuk bagi orang yang bertaqwa.”

Kembali kepada bulan Ramadhan dan Kitab-Kitab Allah. Bulan Ramadhan juga dikenal dengan nama bulan wahyu yakni bulan dimana Seluruh Kitab-Kitab Allah Pertama diturunkan, tidak salah jika bulan ini memiliki timbangan yang jauh lebih baik dari seribu bulan.

Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa beberapa kitab Shuhuf atau Zabur yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Ibrahim AS diturunkan pada permulaan bulan Ramadhan, kemudian Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS pada malam ke enam di bulan Ramadhan, sedangkan Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS pada malam ke tiga belas ramadhan kemudian seperti yang kita ketahui Al-Qur’anul Karim diturunkan pada malam ke 17 Ramadhan di gua Hira melalui perantara Jibril.

Seperti yang telah dijelaskan pada QS Al-Baqorah mengenai Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, membaca Al-Qur’an satu huruf saja merupakan satu kebaiakan bagi pembacanya, kemudian kebaikan itu akan dilipat gandakan oleh Allah SWT.

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ, وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ اَمْثَالِهَا

Artinya: “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah (Al-Qur’an) maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh kali lipat yang serupa” (HR. At-Tirmidzi, hadits hasan shahih).

Jika saja pahala yang dikerjakan manusia dapat dimatematikan, maka bayangkan berapa banyak angka yang didapatkan ketika membaca satu surah sedangkan satu huruf saja sudah merupakan kebaikan yang dilipat gandakan. 

Pahala membaca Al-qur’an tidak hanya sebatas itu, Bahkan orang yang paling baik adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkanya kemudian mengajarkan kepada orang lain. Hal ini seperti hadist yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

Artinya: “Sebaik-baik diantara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mau mengajarkannya” (HR. Al-Bukhari).

Orang Islam yang baik adalah mereka yang senangtiasa memperlajari Al-Qur’an, membenarkan bacaan dan mengamalkan perintah yang ada di dalamnya. Tidak ada batasan usia dalam mempelajari Al-Qur’an karena Al Qur’an dipelajari sampai ati saja belum tentu bisa menguasai seluruh apa yang ada didalamnya apalagi kalau tidak. Kepada bapak-dan ibu-ibu apakah kalian masih mempelajari Al Qur’an atau masih tergolong orang-orang yang menyatakan bahwa belajar ngaji hanya untuk anak-anak sedangkan orang tua tidak perlu lagi. Kalau masih dalam golongan ini marilah Hijrah.

Manfaat dari mengalakan Al-Qur’an sangatlah banyak, jika Rasulullah memiliki dua warisan setelah beliau wafat, Hadist adalah warisan yang masih perlu ditimbang karena ada juga yang palsu, ada yang lemah akan tetapi Al Qur’an, adalah warisan yang dijaga keasliannya hingga akhir zaman.

اَلْقُرْآنُ شَافِعٌ مُشَفِّعُ, وَمَنْ جَعَلَهُ اَمَامَهُ قَادَهُ اِلَى الْجَنَّةِ, وَمَنْ جَعَلَهُ خَلْفَهُ شَاقَهُ اِلَى النَّارِ

Artinya: “Al-Qur’an adalah obat dari segala obat, barang siapa yang menjadikan Al-Qur’an sebagai imamnya maka ia akan menuntunnya ke surga, dan barang siapa yang membelakangi al-Qur’an, maka al-Qur’an akan menjerumuskannya ke jurang neraka”.

Jika surat kabar atau koran yang datang tiap hari ke rumah kita, bisa kita baca di pagi hari padahal informasi di dalamnya terkadang tidak penting sama sekali dan bahkan ada informasi yang salah, mengapa Al Qur’an yang sudah dijamin kebenarannya dan disertai dengan ilmu yang sangat penting tidak hanya di dunia tapi juga di Akhirat kita tinggalkan. Mari Hidupkan al-Qur’an dalam kehidupan kita.

Kulutm Dan Ceramah Ramadhan : Malam Nuzulul Qur’an Dan Keutamaan Al’Qur’an manfaat

Apakah Pengertian, Jumlah Rakaat dan Hukum Shalat Tarawih?
Ditulis oleh Izzul Islam pada tanggal 6 June 2016

Baca juga

Hukum Puasa Ramadhan Bagi Ibu Hamil

words min read